Wednesday, November 14, 2012

Puisi di Sebuah Perjalanan

Perjalanan Akhir Pekan


buat sebuah malam


Perjalanan akhir pekan kali ini
aku memilih duduk di samping Camus
dan menikmati setiap warna La Peste
mengalahkan hati  untuk tidak membaca puisi cinta
hatiku yang sendiri ini, berkesepian.
dalam bis aku memandang ke luar jendela;
jalan semata masa lalu yang menjauh
dan jarak rimbun pohonan betapa semalam kita duduk begitu dekat

Apa kau tahu tentang cinta yang bisu sepanjang malam tetapi hujan tidak?

Iya, hujan yang bicara berisik sekali tadi malam sayang
mengalahkan petir yang menggelegar dalam dadaku
di setiap melodi dan syair Ary Julyant
ada sesuatu yang berdenyut antara nada tinggi dan rendah
antara puncak pohon pinus dan daun kering yang berserakan;
aku mendengar bunyi detak jantung di banyak semesta
bahasa perahu-perahu tenggelam di cemas senja
yang berhamoni syahdu itu memang suka sebentar saja
dan senantiasa membikin hanyut sepanjang dermaga.

Bab pertama sudah selesai aku baca, selalu ada yang akan dimulai kembali
aku menatap Camus lembut ke dalam, tapi di batin tak sebaris bahasapun mampu aku temui
seluruh huruf-huruf itu berloncatan dan menjelma orang-orang taman
bermain bass dan menabuh sebuah drum yang tadi malam kesepian.

(di atas awan, februari 2012)

No comments:

Post a Comment