kepada Jack
Ia ingat pada sebuah sepi yang wanita, yang suka sekali
bernyanyi saat senja. Ia tak pernah tahu nyanyian apa itu,
yang ia tahu bahwa dadanya semkain tua. Mungkin sepi
memang suka lagu nostalgia. Ah, ia juga diam-diam
sebenarnya juga suka. Ia dan sebuah sepi itu punya aliran
musik yang sama. Ia suka sepi dan sepi senang padanya.
Mungkin mereka memang berjodoh. Dulu ia tak suka sepi,
rasanya seperti hidup dalam kematian. Tapi sekarang
rasa-rasa dunia semakin berisik, ia jadi suka sepi dan senja
seperti ia suka pada kedamaian hidup. Bagaimanapun rupa dunia,
ia telah terlanjur jatuh cinta pada sepi, dan memutuskan
menerima sepi apa adanya, seperti ia tulus menerima kata
memberi. Kali ini ia berharap tak ada lagi patah hati. Tak ada lagi.
(Sore di Jack, Januari 2012)
No comments:
Post a Comment