Tuesday, August 16, 2011

Sepanajng Jalan Udayana

Sepanjang Jalan Udayana


Sepanjang Jalan Udayana menjelang petang

suara azan di surau yang pintunya dicat hijau

tak semerdu waktu kita masih sering mengambil air wudhu

juga teratai yang tumbuh di sisi tiangnya semakin genang.

Adakah masih tikartikar lusuh di atas rumput itu berkeluh

tentang kita yang kerap duduk dan memesan jus jeruk

mungkin saja sepeninggal kita mejameja mulai berdebu

dan pintu warung samping surau masih menunggu untuk kita ketuk.

Sepanjang Jalan Udayana menjelang minggu

warung dan surau sama melankolisnya saat itu

kau suka melihat daun yang jatuh ditiup angin yang haru

apakah kau tahu, ada yang sedang jatuh ke dalam hatimu

ditiup matamu yang tibatiba saja berharu biru ..


(Mataram, 22 Mei 2011)


No comments:

Post a Comment