warnanisa
the color of heartwork
Saturday, December 5, 2015
Friday, December 4, 2015
december comes to me
Selamat datang Desember. Seandainya Desember seorang perempuan pasti
sangat cantik. Desember yang indah, saya selalu merindukannya,
menunggunya selama setahun. Desember kali ini saya tidak lagi menunggu
seseorang yang biasanya datang setiap Desember. Kali ini seseorang itu
yang meminta saya datang, dan saya akan merelakan hati saya. “pergilah
ke tempat dimana hatimu benar2 menginginkannya”, saya akan datang,
mendoakannya bahagia selalu. "Selamat menempuh hidup baru, baju biru." Beberapa waktu lalu fisik saya terluka,
pikiran saya terluka, bahkan hati saya patah. Tapi sekarang, saya tidak
merasakan itu. Betapa indah keikhlasan, apapun yang terjadi adalah
rencana Tuhan paling indah. Saya bersyukur sekecil apapun nikmat,
masalah akan menjadikan saya semakin kuat, tabah, sabar, ikhlas.
Bukankah hal2 ini terpenting dari semuanya? Tak ada yang perlu
dicemaskan. Alhamdulillah.
Friday, September 4, 2015
percikan
Dia menyentuh lenganku ketika
duduk disampingku. Dia tak pernah sebelumnya benar-benar nyaman dan benar-benar
berbicara kepadaku. Dia mengajakku berbicara dan menyentuh lenganku beberapa
kali. Beberapa kali memilih duduk di sampingku. Sekali aku pernah tak sengaja
mendapatinya memandangku. Beberapa detik ia kemudian memalingkan wajahnya. Dia
akan datang padaku ketika aku beranjak, dia akan berada disampingku ketika aku
berdiri. Aku suka ketika dia berdiri tepat dibelakangku, dia tak mendahuluiku
berjalan. Hanya ketika dia pergi, hanya ketika dia pergi hatiku kehilangan. Tak
pernah terjadi pada siapapun, kecuali dia. Hatiku sedih ketika memintanya
datang tapi dia tidak bisa. Aku ingin melihatnya sebelum dia pergi jauh ke
negeri jauh. Aku ingin melihatnya, mungkin Desember ini dia tidak akan datang.
Dia begitu jauh di negeri selatan sana, di saat aku memilih berjalan ke utara.
Dia seperti langit utaraku, bercahaya, berwarna hijau indah aurora, bertaburan
setuja bintang. Dia langit utaraku yang bercahaya dan tidak menyilaukan. Aku
suka.
Friday, July 31, 2015
blue moon
aku tak meminta banyak cuaca
datanglah seperi biasa
saat desember tiba
itu musim kita
aku ingin terus melihatmu
seperti bintang
menyalakan langit petang
kita melayang
jangan khawatir pergi
aku bisa menulis puisi
dalam hujan yang berganti
hingga musim bersemi
saat langit bersih
apa kau akan datang
seperti bulan biru
bersinar tenang
Denpasar, 31 Juli 2015
datanglah seperi biasa
saat desember tiba
itu musim kita
aku ingin terus melihatmu
seperti bintang
menyalakan langit petang
kita melayang
jangan khawatir pergi
aku bisa menulis puisi
dalam hujan yang berganti
hingga musim bersemi
saat langit bersih
apa kau akan datang
seperti bulan biru
bersinar tenang
Denpasar, 31 Juli 2015
Monday, July 27, 2015
Desember
Desember.
Desember. Apakah nama itu terdengar seperti sesuatu yang indah? Seperti pun
dirinya, Desember, seandainya dia seorang perempuan pastilah begitu indah. Desember adalah waktu untuk dewa matahari
beristirahat, sambil menyeruput kopi ditemani suara hujan, sama seperti aku di
sini, dewa matahari pasti sangat merindukan Desember, masa-masa ia mengingat
kenangan selama setahun lamanya memberi kehangatan kepada pohon, bunga, bebatuan. Ada sebuah lagu yang sering aku
nyanyikan ketika desember datang. Lagu
itu seperti sebuah doa, karena sesuatu benar terjadi. Desember, Desember.
Seperti seorang teman yang sangat baik, ia datang membawa kenangan indah
seperti dirinya, dan selama setahun lamanya saya selalu menantinya, Desember. Desember
yang selalu saya rindukan, apakah tahun ini dia akan membawa seseorang itu
kepada saya lagi? Ia benar-benar bisa mendengar setiap kata yang saya
nyanyikan, setiap melodi yang saya petik. Desember yang baik.
Desember
datang padaku
Aku
harap bisa melihatmu
Tidak
hanya dalam mimpi
Aku
akan bersandar dimana kau bersandar
Apakah kau mempercayainya?
Desember
akankah kau datang
Kembali
bersama salju bahkan matahari
Jangan
katakana ini selesai
Aku
akan terus membawamu
Mengeluarkanmu
dari tempat paling sepi
Yang
pernah kau tahu
(Desember, by Norah Jones)
Always
Pada pertemuan kali ini
Aku yakin ia melihatku
Aku merasakannya
Tatapan yang aku suka
Cahaya mata yang penuh kebaikan
Tahun sebelumnya ia datang
Duduk disampingku
Dekat disisiku tapi aku merasa jauh
Kali ini berbeda
Ia duduk dan berbicara
Aku merasa benar-benar dekat
Perasaan yang hangat
Rasanya ia akan selalu datang
Mimpiku ia akan selalu datang
Nyatanya ia akan pergi
Entahlah,
Keajaiban itu ada.
Aku yakin ia melihatku
Aku merasakannya
Tatapan yang aku suka
Cahaya mata yang penuh kebaikan
Tahun sebelumnya ia datang
Duduk disampingku
Dekat disisiku tapi aku merasa jauh
Kali ini berbeda
Ia duduk dan berbicara
Aku merasa benar-benar dekat
Perasaan yang hangat
Rasanya ia akan selalu datang
Mimpiku ia akan selalu datang
Nyatanya ia akan pergi
Entahlah,
Keajaiban itu ada.
Karena Kata
Selalu begini, beberapa kali bertemu selalu begini adanya. Aku hanya bisa melihatnya setahun sekali, jika tidak pada saat lebaran, biasanya setiap Desember. Ia selalu datang ketika tahun akan berakhir. Dan selama setahun sekali aku sudah terbiasa menunggu. Dan yang kerap terjadi tetaplah sama. Ia akan datang padaku dan duduk disampingku. Ia selalu datang padaku dan duduk disampingku. Kami berteman baik, dan aku merasa nyaman dengan itu semua. Ia menghormatiku sebagai teman, tapi aku merasa sebagai seorang teman yang spesial. Dan lebaran ini, pertemuan yg singkat. Hanya duduk dan berbicara. Seperti biasa. Seperti biasa. Setiap tahun aku selalu menunggu moment yg akan selalu begini. Seperti ini. Kali ini Ia akan pergi ke negeri jauh untuk studi masternya. Aku senang ia mendapatkan beasiswanya. Desember ini aku berharap bisa melihatnya lagi, lalu aku akan menunggu lagi mungkin 2 tahun lagi sampai ia kembali ke Indonesia. Dan, apakah ia akan seperti dulu, datang padaku, duduk disampingku, berbicara sebagai teman baik.
Tuhan.. Kapan aku bisa melihatnya lagi.. si baju biru. Ia benar-benar mengacaukan duniaku. Hatiku jungkir balik. Sepenuhnya.
Karena Kata” - Sapardi Djoko Damono
Karena tak dapat kutemukan
Kata yang paling sepi
Kutelantarkan hati sendiri
Karena tak dapat kuucapkan
Kata paling rindu
Kubiarkan hasrat terbelenggu
Karena tak dapat kuungkapkan
Kata yang paling cinta
Kupasrahkan saja dalam doa
Subscribe to:
Posts (Atom)