Monday, July 27, 2015

Desember

Desember. Desember. Apakah nama itu terdengar seperti sesuatu yang indah? Seperti pun dirinya, Desember, seandainya dia seorang perempuan pastilah begitu indah.  Desember adalah waktu untuk dewa matahari beristirahat, sambil menyeruput kopi ditemani suara hujan, sama seperti aku di sini, dewa matahari pasti sangat merindukan Desember, masa-masa ia mengingat kenangan selama setahun lamanya memberi kehangatan kepada pohon, bunga,  bebatuan. Ada sebuah lagu yang sering aku nyanyikan ketika desember datang. Lagu itu seperti sebuah doa, karena sesuatu benar terjadi. Desember, Desember. Seperti seorang teman yang sangat baik, ia datang membawa kenangan indah seperti dirinya, dan selama setahun lamanya saya selalu menantinya, Desember. Desember yang selalu saya rindukan, apakah tahun ini dia akan membawa seseorang itu kepada saya lagi? Ia benar-benar bisa mendengar setiap kata yang saya nyanyikan, setiap melodi yang saya petik. Desember yang baik.

Desember datang padaku
Aku harap bisa melihatmu
Tidak hanya dalam mimpi
Aku akan bersandar dimana kau bersandar
Apakah kau mempercayainya?

Desember akankah kau datang
Kembali bersama salju bahkan matahari
Jangan katakana ini selesai
Aku akan terus membawamu
Mengeluarkanmu dari tempat paling sepi
Yang pernah kau tahu

(Desember, by Norah Jones)

No comments:

Post a Comment