Desember.
Desember. Apakah nama itu terdengar seperti sesuatu yang indah? Seperti pun
dirinya, Desember, seandainya dia seorang perempuan pastilah begitu indah. Desember adalah waktu untuk dewa matahari
beristirahat, sambil menyeruput kopi ditemani suara hujan, sama seperti aku di
sini, dewa matahari pasti sangat merindukan Desember, masa-masa ia mengingat
kenangan selama setahun lamanya memberi kehangatan kepada pohon, bunga, bebatuan. Ada sebuah lagu yang sering aku
nyanyikan ketika desember datang. Lagu
itu seperti sebuah doa, karena sesuatu benar terjadi. Desember, Desember.
Seperti seorang teman yang sangat baik, ia datang membawa kenangan indah
seperti dirinya, dan selama setahun lamanya saya selalu menantinya, Desember. Desember
yang selalu saya rindukan, apakah tahun ini dia akan membawa seseorang itu
kepada saya lagi? Ia benar-benar bisa mendengar setiap kata yang saya
nyanyikan, setiap melodi yang saya petik. Desember yang baik.
Desember
datang padaku
Aku
harap bisa melihatmu
Tidak
hanya dalam mimpi
Aku
akan bersandar dimana kau bersandar
Apakah kau mempercayainya?
Desember
akankah kau datang
Kembali
bersama salju bahkan matahari
Jangan
katakana ini selesai
Aku
akan terus membawamu
Mengeluarkanmu
dari tempat paling sepi
Yang
pernah kau tahu
(Desember, by Norah Jones)
No comments:
Post a Comment