Monday, December 12, 2011

Jalan ke Barat

Jalan ke Barat


Jalan-jalan itu suka sekali membawanya ke barat

seperti ada jejak dalam dadanya yang terjerat

ia pun terus membaca pelan-pelan ke jalan itu

suara hatinya sendiri yang menggema seperti di lapang

apa mungkin aku di dalam lapang, pikirnya.


Ia terus membaca ke barat, dilaluinya segala penat

segala simpang yang kerap membikin tersesat

kucing-kucingan dilihatnya berlalu-lalang dengan gelap

seperti hendak akan kembali ke senyap

“Apa mungkin jalan itu yang membawaku ke Sana?”


Ia lihat wajah-wajah yang tertawa pada petang

pada segala yang membikin remang

dan orang-orangan banyak memeluk bayang

ah, ada juga yang bermain putus benang layangan


petang-petang yang suka merapat begitu lekat

ia tetap berjalan ke barat, ke hati dan segala yang pekat.


(Mataram larut, 7 Desember 2011)


No comments:

Post a Comment