Saturday, April 30, 2011

Bukan kupu-kupu

Bukan kupu-kupu yang mengetuk pintu malam itu tetapi capung dan aku serta sunyiku mendapati debar-debar dada semakin mengapung, apakah ia jelmaan rindumu yang kau pakaikan sayap yang selama ini gelisah dan mencari jari-jariku untuk lembut kudekap.

Bunyi ketuk pintu yang samar adalah anginmu yang halus, tak pernah bisa terbuka oleh kekeliruan yang sesekali kita ijinkan mengendap, kemudian aku dan kau belajar membaca jejak usia juga asa yang dulu kita pahat.

Ternyata warna mata kita tak jauh beda juga detak malam yang kerap membuat kita terjaga, mungkin kau juga aku terbangun dari mimpi dan sama-sama menyebut nama, sesekali juga terselip abjad orang lalu yang pernah menyentuh jari kita yang kaku.

Atau kau juga aku memang capung dan kita lewat jendela saling menyelinap, gerak tubuh kita biasa saja tapi deru nafas bukan sederhana, adalah berbeda seperti kau pada aku dan kita perlahan belajar saling melengkap.

Apa hidup kita yang kemudian mulai berbagi warna sayap?

Mataram, April 28 2011.

No comments:

Post a Comment