Setiap
Desember aku sangat berharap kau datang. Seperti dulu. Desember adalah musim
kita. Aku tak meminta banyak musim, tapi datanglah di musim ini, musim dingin
namun hangat, karena ada kau di sampingku. Kita memang hanya berteman, dan aku
bersyukur dengan keadaan ini. Apakah aku belum siap untuk melangkah lebih jauh?
Bagaimana kalau kukatakan yang sebenarnya, apakah akan teteap sama seperti sekarang?
Pertemanan yang baik. Tapi apakah itu cukup penting jika aku ungkapkan? Aku
rasa kau bisa merasakannya, dan kau cukup bijak untuk bersikap, sangat
menghormatiku sebagai teman, dan itu anugrah yang indah. Aku tau akan sulit,
takan bisa selalu bersama, tetapi betapa bahagia bisa bertemu, berbicara, duduk
bersama, berjalan beberapa kali. Desember kali ini, aku berharap seperti
desember sebelumnya; hujan yang hangat, rindang pohonan, bunga yang
berwarna-warni. Pemandangan indah
untuk bersepeda lalu menatap senja di pantai, seperti Desember kemarin. Apakah
kali ini kita akan mengulanginya lagi? Ajak aku bersepeda ke pantai, sampai
senja.
saat langit bersih
datanglah.
kita bersepeda sampai petang
sampai langit penuh bintang
lalu duduk dan berbicara
tentang tahun cahaya
sungguh bintang yang kita pandang
Sudah menghilang
hanya sisa ledakannya
Senantiasa tenang dalam jutaan tahun
saat langit bersih
datanglah.
kita bersepeda sampai petang
sampai langit penuh bintang
lalu duduk dan berbicara
tentang tahun cahaya
sungguh bintang yang kita pandang
Sudah menghilang
hanya sisa ledakannya
Senantiasa tenang dalam jutaan tahun
(Awal Desember 2014)
No comments:
Post a Comment