Thursday, April 7, 2011

Catatan Pantai: Daenk Lina dan Aku

:

"Mencintai kau lebih dari sesuatu yang bisa dikatakan, pada puisi pun sulit aku bahasakan tentang kau: Tentang ingatan yang ramai juga lamunan pada kau yang sepi, tentang aku juga yang selalu berharap tidak terlalu dalam mencintai, tentang kau juga pada musim yang tak bisa kubaca yang seperti hujan dan kemarau, mendekat juga menjauh. Sedikit aku berpikir kau tak pernah benar benar paham aku, kau tak pernah benar benar tahu rasa aku. Hatiku mengatakan baguslah, itu membuatku bisa lebih ringan untuk melupakan, tapi pada kau seolah ada rasa yang sama kita tahu, ada aku pada kau dan kita semacam satu yang padu, kenapa aku sangat percaya itu. Hatiku tak cukup erat, justru hati kaulah yang lebih kuat, syukurlah itu karena aku lebih bisa legah kau takkan kesepian karena merinduku, aku sudah sangat bisa benar benar mengenal seperti apa rindu itu, kesepian itu . Aku berharap kau jangan rindu aku karena rindu kau akan tersiksa. Kita akan sama sama tersiksa, belum sekalipun aku rasa sesuatu paling kehilangan dan tak kenal pada harapan."

"Hingga di meja makanku sekarang aku tak pernah benar benar bisa menikmati warna makanan, warna sayuran dan buahan dan segala yang kita ingin; seperti tak ada hati padaku, hingga aku menyadari hatiku ada pada kau. Pernah sampai aku raba dadaku saat itu, hanya meyakinkan diri hatiku masih ada padaku, aku dapati warna detaknya yang menjadi lain, detak detak kesunyian pada dindingnya yang pucat seperti angin, tapi ini angin enggan yang paling dingin. Aku merasakan kita seperti tak sepadan, kau adalah dengan segala kesempurnaan dan aku seperti pungguk dengan hatinya yang sunyi merunduk. Untukmu selalu ada doa agar senantiasa berbahagia dengan hati dan pikiran yang menjelma semacam iman. Berbahagialah dengan tanpa aku di hati kau, biarlah aku dalam cerita kau dulu, cerita lampau yang paling lupa dan sesekali ingin kau anggap, tak apa sayang , kau yang akan hidup di ingatan dan hatiku tetap, mengusik pandangan yang lelap."

(Pantai Senggigi, Daenk Lina dan Aku)

No comments:

Post a Comment