Monday, February 14, 2011

Semeja ..

Anggap saja kita semeja dan menikmati kopi hangat bersama, meskipun kenyataanya jarak kita ribuan mil jaunya.. tapi aku seakan akan bisa mnghirup harum kopimu dan aroma sandalwood kesukaanmu tentu saja. Aku merasa kita seperti dulu, duduk berhadapan dan berbicara tentang puisi puisi, tentang kita. Tak bisa kupercaya ini .. Indraku merasakan seolah olah nyata saja, seperti kita satu di kotaku. Kupilih kotaku saja sebagai tempat khayalan kita. Ada cafe kecil yang manis dekat rumah kontrakanku, kubayangkan suatu saat kita berkencan disana nantinya, duduk di kursi kayu paling depan dekat jalan setapak. Biar nanti jikalau tak dapat kukendalikan debaran jantungku karena menatap lembut matamu, toh aku bisa melihat jalan setapak meskipun hanya ada rumput rumput yang tidak terlalu tumbuh banyak kurasa.
Sederhana memang untukmu, tapi lebih dari itu untukku. Entah kapan kita akan semeja.. Kalaupun nantinya semeja tapi belum tentu aroma kopi kita masih sama. Bisa saja kau nantinya sudah tak suka lagi kopi hangat. Tak apalah.. Aku tunggu saja suatu hari, ketika waktunya kau memang sudah lelah dan memutuskan mampir ke kotaku akhirnya.. sehingga kita benar benar semeja duduk bersama dengan jarak tumpukan prosa prosa tentang cinta.

No comments:

Post a Comment